PERADABAN ISLAM, BIDANI LAHIRNYA UNVERSITAS
Oleh: Asep Jurjani
Peradaban
islam di era keemasan selalu tampil sebagai pelopor vdalam ilmu pengetahuan dan
tekhnologi. Sejarah mencatat, para ilmuan muslim telah sukses membidani
lahirnya lembaga pendidkan tinggi bernama universitas (jami’ah).
Universitas
alias jami’ah yang pertama lahir dari peradaban islam adalahUniversitas
Al-Qarawiyyin (Jami’ah Al-Qarawiyyin ). Perguruan tinggi Yang berada di kota Fez,
Maroko itu di dirikan pada tahun 859 M. Tak heran, jika Guinnes Book World of
Records pada tahun 1998 menempatkan Univesitas Al-Qarawiyyin sebagai
universitas tertua di dunia yang membeikan gelar sarjana. Awalnya Fez merupakan
sebuah dusun, ketika itu sang penguasa wilayah itu berdoa seraya menangis. “ Ya
Allah, jadikanlah kota ini sebagai pusat hokum dan ilmu pengetahuan, tempat
kitab suci Mu, Alquran akan dipelajari dan dikaji.”
Doa
sang penguas itu akhirnya dikabulkan. Fatimah Al-Fihri, puteri seorang saudagar
kaya-raya benama Muhammad Al-Fihri akhiranya mewujudkan impian sang penguasa
fez itu. Fatimah merupakan [erempuan terdidik yang mewarisi harta yang melimpah dari sang ayah. Fatimah
menggunakan harta warisan ayahnya untuk membangun masjid yang merupakan cikal
bakal Universitas Al-Qarawiyyin di kota Fez, Tunisia.
Cikal
bakal Universitas Al-Qarawiyyin pertama
di muka bumi itu bermula dari aktivitas diskusi yang digelar di masjid itu.
Komunitas Al-Qarawiyyin masyarakt pendatang dari Qairawan kota Fez Tunisia yang
sering menggelar diskusi di emper masjid Al-Qarawiyyin.
Umat
islam di kota Fez pada abad ke -9 juga menjadikannya sebagai tempat untuk
membahas perkembangan politik. Lambat laun materi yang diajarkan dan dibahas
dalam ajang dikusi itu berkembang mencakup berbagai bidang, tak Cuma mengkaji
Al-quran dan Fikih saja .
Wacana
yang di bahas dalam diskusi di emper Masjid Al-Qarawiyyin itupun meluas hingga mengkaji tata bahasa, logika,
kedokteran, matematika, astronomi, kimia, sejarah, geografi, hingga musik.
Beragam topic yang di sajikan dengan berkualitas oleh para Ilmuwan terkemuka
akhirnya mampu membetot perhatian para pelajar dari berbagai belahan dunia.
Sejak
saat itulah, aktivitas keimuan da Masjid Al-Qarawiyyin berubah menjadi kegiatan
keilmuan bertaraf perguruan tinggi.Jumlah pendaftar yang berminat untuk menimba
ilmu di universitas itu begitu meluber.Sehingga, pihak universitas menerapkan
system seleksi yang ketat bagi para calon mahasiswanya. Seorang calon mahasiswa
harus selesai mempelajari seluruh
Al-quranserta menguasai bahasa Arab dan ilmu-ilmu umum. Bukan itu saja
perguruan tinggi ini juga menerima mahasiswa dari kalangan non muslim seperti
Paulus Srivester II yang merupakan pimpinan gereja Roma, beliau belajar
Matematika, Astronomi, Sastra, dan bidang disiplin ilmu lainnya.
Alangkah
bangganya kita sebagai orang muslim yang memiliki peradaban yang sangat luar
biasa di tengah-tengah peradaban bangsa eropa yang kurang perhatian dalam
bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi, sedangkan bangsa timur khususnya orang
Islam mampu melahirkan Ilmuwan-Ilmuwan yang memiliki pengetahuan yang mumpuni
seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Sina/Avecine,
Al-Khawarizmi penemu Al-jabar/algebra, Al-Jazari bapak penemu robot yang
begerak secara automatic.