Rabu, 23 April 2014

PERADABAN ISLAM, BIDANI LAHIRNYA UNVERSITAS


PERADABAN ISLAM, BIDANI LAHIRNYA UNVERSITAS
Oleh: Asep Jurjani

Peradaban islam di era keemasan selalu tampil sebagai pelopor vdalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Sejarah mencatat, para ilmuan muslim telah sukses membidani lahirnya lembaga pendidkan tinggi bernama universitas (jami’ah).

Universitas alias jami’ah yang pertama lahir dari peradaban islam adalahUniversitas Al-Qarawiyyin (Jami’ah Al-Qarawiyyin ). Perguruan tinggi Yang berada di kota Fez, Maroko itu di dirikan pada tahun 859 M. Tak heran, jika Guinnes Book World of Records pada tahun 1998 menempatkan Univesitas Al-Qarawiyyin sebagai universitas tertua di dunia yang membeikan gelar sarjana. Awalnya Fez merupakan sebuah dusun, ketika itu sang penguasa wilayah itu berdoa seraya menangis. “ Ya Allah, jadikanlah kota ini sebagai pusat hokum dan ilmu pengetahuan, tempat kitab suci Mu, Alquran akan dipelajari dan dikaji.”

Doa sang penguas itu akhirnya dikabulkan. Fatimah Al-Fihri, puteri seorang saudagar kaya-raya benama Muhammad Al-Fihri akhiranya mewujudkan impian sang penguasa fez itu. Fatimah merupakan [erempuan terdidik yang mewarisi  harta yang melimpah dari sang ayah. Fatimah menggunakan harta warisan ayahnya untuk membangun masjid yang merupakan cikal bakal Universitas Al-Qarawiyyin di kota Fez, Tunisia.

Cikal bakal Universitas Al-Qarawiyyin  pertama di muka bumi itu bermula dari aktivitas diskusi yang digelar di masjid itu. Komunitas Al-Qarawiyyin masyarakt pendatang dari Qairawan kota Fez Tunisia yang sering menggelar diskusi di emper masjid Al-Qarawiyyin.

Umat islam di kota Fez pada abad ke -9 juga menjadikannya sebagai tempat untuk membahas perkembangan politik. Lambat laun materi yang diajarkan dan dibahas dalam ajang dikusi itu berkembang mencakup berbagai bidang, tak Cuma mengkaji Al-quran dan Fikih saja .

Wacana yang di bahas dalam diskusi di emper Masjid Al-Qarawiyyin itupun  meluas hingga mengkaji tata bahasa, logika, kedokteran, matematika, astronomi, kimia, sejarah, geografi, hingga musik. Beragam topic yang di sajikan dengan berkualitas oleh para Ilmuwan terkemuka akhirnya mampu membetot perhatian para pelajar dari berbagai belahan dunia.

Sejak saat itulah, aktivitas keimuan da Masjid Al-Qarawiyyin berubah menjadi kegiatan keilmuan bertaraf perguruan tinggi.Jumlah pendaftar yang berminat untuk menimba ilmu di universitas itu begitu meluber.Sehingga, pihak universitas menerapkan system seleksi yang ketat bagi para calon mahasiswanya. Seorang calon mahasiswa harus selesai mempelajari  seluruh Al-quranserta menguasai bahasa Arab dan ilmu-ilmu umum. Bukan itu saja perguruan tinggi ini juga menerima mahasiswa dari kalangan non muslim seperti Paulus Srivester II yang merupakan pimpinan gereja Roma, beliau belajar Matematika, Astronomi, Sastra, dan bidang disiplin ilmu lainnya.

Alangkah bangganya kita sebagai orang muslim yang memiliki peradaban yang sangat luar biasa di tengah-tengah peradaban bangsa eropa yang kurang perhatian dalam bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi, sedangkan bangsa timur khususnya orang Islam mampu melahirkan Ilmuwan-Ilmuwan yang memiliki pengetahuan yang mumpuni seperti  Ibnu Khaldun, Ibnu Sina/Avecine, Al-Khawarizmi penemu Al-jabar/algebra, Al-Jazari bapak penemu robot yang begerak secara automatic.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar