Kamis, 31 Oktober 2013

Mahasiswa, Organisasi dan Indeks Prestasi (IP)


Oleh : Irwan Yusdiansyah (Kiwong)

Mahasiswa adalah “maha” siswa, yaitu seorang siswa yang telah mencapai tingkat lebih tinggi lagi. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di pergruan tinggi. Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki potensial dalam memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat. Yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social controler, dan the future leader.
Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan keumatan ke arah berkeadaban.
Organisasi adalah sebuah sistem (wadah) yang terdiri dari sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis, yang saling berinteraksi, memanfaatkan sumber daya dan memiliki harapan dan kepentingan bersama untuk mencapai tujuan bersama
Nilai Indeks Prestasi adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti mahasiswa dalam jangka tertentu, yang dinyatakan dalam bentuk bilangan.  Indeks Prestasi terdiri atas 2 macam, yaitu Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pada setiap semesternya.
Dalam berorganisasi mahasiswa mencoba untuk mencari pengalaman baru serta ilmu- ilmu baru yang bermanfaat melalui kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi yang mana diharapkan dapat menunjang nilai indeks prestasi mahasiswa itu sendiri. Disamping menunjang IPK tinggi, mahasiswa yang berorganisasi biasanya didalam perkuliahan lebih aktif dan pemaparan bahasanya lebih rasional.
Meskipun terkadang ada sebagian orang yang berasumsi bahwa organisasi mengganggu perkuliahan.  Dengan berbagai persepsi, pandangan serta paradigma dari para mahasiswa itu sendiri, diantaranya: (1) Organisasi itu tidak penting, (2) buang-buang waktu, (3)membuat nilai mahasiswa menurun karena terlalu sibuk di organisasi, sedangkan kuliah terbengkalai, (4) organisasi itu tidak ada manfaatnya, hanya menganggu kegiatan kuliah, bahkan ada yang mengatakan bahwa (5) mengikuti organisasi itu untuk berlajar berbohong.
Akan tetapi banyak tokoh-tokoh/orang-orang sukses dalam bidang pengusaha, politik, maupun akademis yang lahir dalam organisasi kemahasiswaan diantaranya, Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Nurcholis Madjid, dan masih banyak tokoh-tokoh lain yang terlahir dari organisasi HMI.
Kami sebagai penulis menghimbau kepada mahasiswa agar dapat berorganisasi tanpa mengabaikan tugas utama yaitu kuliah. Seperti yang dikatakan oleh Robert K. Merton bahwasanya sering terjadi percampuradukkan antara motif subyek dengan pengertian fungsi. Fungsi sendiri adalah akibat yang dapat diamati yang menuju adaptasi adalah penyesuaian dalam suatu sistem. Sedangkan akibat yang tidak sesuai dengan dalam suatu sistem dalam konsep ini bagi Merton disebut dengan sebutan disfungsi.
 Jadi pada kesimpulannya, pengaruh organisasi terhadap mahasiswa dapat memberikan manfaat positif yang dapat diserap diluar mata perkuliahan, karena pada dasarnya pengaruh berorganisasi akan sangat terpakai ketika kita terjun didunia lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar